U�O?U?U? O?O?U?O? USO� O�U�U�
U�O?U?U? O?O?U?O? USO� O�U�U� … O�U�O?U� O�O?O?U? O�U�O?O�U?U�
Sungguh aku akan kembali wahai ibu … Dan kukecup keningmu yang suci.
O?O?O�U? U?U� O�O?U?O�U�U� … U?O?O�O?U? O?O�O� USU�U�O�U?U�
Akan kutumpahkan semua kerinduanku … Dan kuhirup semerbak kemuliaanmu.
O?U�O�O? U?U� O�O�U� U�O?U�USU? … O�O?U�U� O�USU� O�U�U�O�U?U�
Akan kubasahkan kedua kakimu … Dengan pipiku saat bertemu denganmu.
O?O�U?U� O�U�O?O�O? U�U� O?U�O?U� … O?O�U?O�O� U?U� U�O�USO�U?U�
Aku alirkan pula tanah dengan air mataku … Karena bahagia engkau dalam keadaan selamat.
U?U?U� O�O?U�O�O? U�U� U�USU� … U�O?O�U�O? U�U�O? O?O�U?O�U�U�
Berapa banyak sudah malam silih berganti engkau tidak tertidur … Agar aku dapat memejamkan kedua mata menikmati tidur nyenyak.
U?U?U� O?O?U�O?O? U�U� O�U?U? … U�O?O�U?USU�U� O?O?O�U�O�U�U?
Dan berapa kali pula dirimu menahan dahaga … Hanya untuk menyegarkanku karena sayangmu kepadaku.
U?USU?U� U�O�O�O? U�O� O?U�O?U� … O?U�U?O?O� U�U�U?U� U?O�U�U�O�O�
Saat diriku sakit hari itu tidak akan pernah kulupakan … Deraian air mata mengalir bak hujan yang deras.
U?O?USU�O� U�U�U? O?O�U�O�O� … O?O�O�U? O?U�U� U�U� O�O�O�
Dan kedua matamu senantiasa terjaga … Takut terjadi sesuatu menimpa diriku.
U?USU?U� U?O?O�O?U�O� U?O�O�O� … U?U�O� O?U�O?O�U� U�U� U?O�O�U?
Di pagi hari perpisahan kita … Sungguh alangkah menyakitkan kala pagi itu.
USO�O�O� O�U�U�U?U� U?U� U?O�U? … O�U�O�U� U�O�U�USO?U� U�U� O?O�U�U�
Ucapan penuh kebimbangan dalam menggambarkan … Apa yang telah engkau hadapi demi diriku.
U?U�U�O?U� U�U�O�U�O� U�O� O?U�O? … U�O?U?O�O� O?U�O� O�U�O?U�O�U?U? U?
Dan engkau mengatakan satu ucapan yang senantiasa aku … Ingat sepanjang masa.
U�O�O�U� O�U� O?O�U� O�O?O�O� … O?O�U� O?U�USU? U�U� O�O?O�U�
Mustahil engkau temukan pelukan … Yang lebih tulus dariku.
O?O?O�U? USO� U�U�U� O?U�O�U� … O?U�U� O�U�U?U?U� O�U?O�O�U�U�
Untuk berbakti kepadamu wahai tujuan hidupku … Tuhan semesta alam telah mewasiatkanku.
O�O�O�O�U? O?O� O?U?U?USU�U� … U?O�O?U? U?U�O� O?USU�O�U�U�
Ridhamu adalah jalan menuju taufikku … Dan cintamu adalah sinar keimananku.
U?O�O?U� O?O?O�O�U? O�U�U?O�O�O? … O?U� U?O�O?U� U?O?O�O?O�U�U�
Dengan doamu yang tulus itu terurai semua … Nestapa dan segala kesedihanku.
U?O?O�O?U? U�O� USO?O�O�O�U�U� … O?U� O?O�O?U? U�U� O�U�O?O?O�U? U?
Tidak ada yang boleh membagi cinta kasihmu kepadaku … Siapapun orangnya.
U?O?U�O? O�U�U�O?O� U?U� U�U�O?U� … U?O?U�O? O�U�U�U?O� U?U� O?O�O�U�
Sebab engkaulah denyut di jantungku … Dan engkaulah cahaya bagi penglihatanku.
U?O?U�O? O�U�U�O�U� U?U� O?U?O?U� … O?U?O�U�U? USU�O�U�U� U?O?O�U�
Engkau adalah intonasi untuk bibirku … Dengan wajahmu kesuraman menjadi sirna.
O�U�USU?U� O?O?U?O? USO� O?U�U� … O?O?O� O?O�O?O�O� U�U� O?U?O�U�
Kepadamu aku akan kembali wahai ibu … Esok aku akan beristirahat dari perjalanan jauhku
U?USO?O?O? O?U�O?U� O�U�O�O�U�U� … U?USO?U�U? O�U�O?O�U� O?O�U�O?U�O�
Dan memulai kehidupanku yang kedua … Dan ranting yang kini berkilau dengan hiasan bunga-bunga.
” *Ahmad Bukhathir* “